> | | > Manfaat multimedia

Manfaat multimedia

Posted on 08 Desember 2012 | No Comments

Multimedia memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan media-media lainnya seperti buku, audio, video, atau televisi. Keunggulan yang paling menonjol adalah interaktivitas. Bates (1995) berargumen bahwa diantara media-media lain interaktivitas multimedia atau media lain yang berbasis komputer adalah yang paling nyata (overt). Sebagai perbandingan media televisi pun sebenarnya juga menyediakan interaktivitas, hanya saja interaktivitas ini samar (covert).

Keunggulan multimedia dalam hal interaktivitas adalah media ini secara inheren memaksa pengguna untuk berinteraksi dengan materi. Interaksi ini bervariasi dari yang paling sederhana hingga yang kompleks. Interaksi sederhana misalnya pengguna harus menekan keyboard atau melakukan klik dengan mouse untuk berpindah-pindah halaman (display) atau memasukkan jawaban dari suatu latihan dan komputer merespon dengan memberikan jawaban benar melalui suatu umpan balik (feedback). Interaksi yang komplek misalnya aktivitas di dalam suatu simulasi sederhana di mana pengguna bisa mengubah-ubah suatu variabel tertentu atau simulasi komplek seperti simulasi menerbangkan pesawat udara.
Beberapa keuntungan simulasi di dalam multimedia pembelajaran adalah :

  1. Menirukan suatu keadaan nyata yang bila dihadirkan terlalu berbahaya (mis simulasi reaktor nuklir)
  2. Menirukan suatu keadaan nyata yang bila dihadirkan terlalu mahal (misal simulasi pesawat udara)
  3. Menirukan keadaan yang sulit untuk diulangi secara nyata (misal letusan gunug berapi atau gempa bumi)
  4. Menirukan keadaan yang jika dilakukan secara nyata memerlukan waktu yang panjang (misal pertumbuhan tanaman jati)
  5. Menirukan kondisi alam yang ekstreem (misal kondisi di kutub)
Manfaat multimedia pembelajaran bagi pengguna diantaranya adalah (Fenrich, 1997) :
  1. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan , kesiapan dan keinginan mereka. Artinya pengguna sendirilah yang mengontrol proses pembelajaran.
  2. siswa belajar dari tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan dari siswa.
  3. siswa akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika.
  4. siswa menghadapi suatu evaluasi yang obyektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan.
  5. siswa menikmati privasi di mana mereka tak perlu malu saat melakukan kesalahan.
  6. Belajar saat kebutuhan muncul (“just-in-time” learning).
  7. Belajar kapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.

Leave a Reply

© KisahTahu 2013. Diberdayakan oleh Blogger.
Share